0
Abu Dabhi Ciptakan Alat Untuk Menurunkan Hujan Di Gurun Pasir Cek TKPnya : http://menujuhijau.blogspot.com/2011/09/abu-dabhi-ciptakan-alat-untuk.html#ixzz29T3O4d1t Diposkan oleh Silvia Tias di 06:16
Posted by Unknown
on
5:45 PM
Selama
berabad-abad, masyarakat yang hidup di Timur Tengah bermimpi untuk
mengubah padang pasir yang panas dan tandus menjadi lahan pertanian,
dengan air yang mengalir deras dari kran.
Kini,
mimpi itu makin dekat pada kenyataan, setelah para ilmuwan yang
dipekerjakan pimpinan Abu Dhabi mengklaim telah menghasilkan serangkaian
hujan di lahan panas.
Ilmuwan
mengklaim telah menurunkan hujan di Al Ain, di Timur Abu Dhabi,
menggunakan teknologi yang didesain mengontrol cuaca. Saat cuaca cerah
dan tak berawan, apalagi hujan, di wilayah Al Ain, dengan alat ini,
justru bisa turun hujan. Bahkan, bisa turun hujan sampai 52 kali!
Kebanyakan
hujan dihasilkan di puncak musim panas, Juli dan Agustus. Para ilmuwan
bekerja secara rahasia atas perintah presiden Uni Emirat Arab, Sheikh
Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Mereka
menggunakan ioniser raksasa, rangka baja yang bentuknya seperti
penutup lampu untuk menghasilkan partikel negatif. Alat ini akan
mendorong terbentuknya formasi awan yang diharapkan akan memicu turunnya
hujan.
Dalam
sebuah video rahasia, pendiri perusahaan Swiss yang bertanggung jawab
dalam proyek ini, Metro Systems International, mengklaim telah sukses.
“Kami telah berhasil menurunkan hujan,” kata Helmut Fluhrer, seperti
dimuat Daily Mail.
Seperti diberitakan Sunday Times, ini adalah kali pertamanya, sebuah sistem mampu menciptakan hujan di langit yang cerah.
Di
masa lalu, China dan beberapa negara lainnya menggunakan bahan kimia
untuk menyemai awan, baik untuk merangsang turunnya hujan maupun
menghentikan tumpahan air dari langit.
Juni
lalu, Metro System membangun lima ioniser atau peng-ion dengan 20
pengemisi yang bisa menciptakan triliunan ion pembentuk awan ke
atmosfer. Proyek ini dimonitor oleh Max Planck Institute for
Meteorology, salah satu dari pusat fisika atmosfer utama dunia.
Beberapa
ilmuwan ragu dengan hasil mencengangkan proyek Abu Dhabi, apalagi
negara itu berada di pesisir yang kemungkinan kecil bisa mengalami curah
hujan di musim panas (yang dipicu naiknya uap dari laut yang panas)
sebelum akhirnya menjadi hujan.
Namun, penelitian mengungkapkan, turunnya hujan di wilayah itu bisa terjadi setelah mesin peng-ion dinyalakan.
Professor
Peter Wilderer dari University of Munich mengaku menjadi saksi
keajaiban proyek ini. “Kita makin mendekat ke sebuah titik, di mana kita
bisa meningkatkan ketersediaan air bersih menghadapi perubahan global
yang dramatis,” kata dia.
Post a Comment